Kamis, 18 Maret 2021

GIAT RSUD BANGIL TENTANG BEROBAT KE RS DAN SEPUTAR COVID-19

 Upaya  pengembangan   masyarakat   Indonesia  yang   merata,   adil   dan makmur khususnya di bidang kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk di dalamnya terdapat peran rumah sakit dan masyarakat sekitar. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat.

Adapun rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan  bagi masyarakat merupakan salah satu pihak yang turut mengembangkan peningkatan kesehatan di masyarakat. Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan di Kabupaten Pasuruan maka timbul rasa tanggung jawab tersendiri untuk melakukan pengabdian langsung terhadap masyarakat kita yang sangat membutuhkan pelayanan dan perhatian khususnya di bidang kesehatan.

Salah satu langkah yang dapat diambil oleh rumah sakit yang dalam hal ini berkapasitas langsung di masyarakat, sebagai tenaga kesehatan ataupun tenaga medis lainnya yaitu melalui penyuluhan kesehatan dan kegiatan kemanusiaan (pemberian obat gratis), berbagi informasi dan pengetahuan sekitar masalah kesehatan yang sedang berkembang dimasyarakat.

Promkes di Desa Pakijangan
Pada bulan Maret 2020, pemerintah Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai bencana non alam/pandemi/wabah dan statusnya tanggap darurat. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Sehingga di masyarakat terjadi pergeseran pola pikir terutama pada layanan kesehatan, banyak masyarakat beranggapan kalau sakit dan berobat ke fasilitas kesehatan akan dicovidkan, sehingga RSUD Bangil merasa perlu untuk mensosialisasi layanan yang ada di RS juga terkait informasi Covid-19 yang sebenarnya agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang menyesatkan/tidak benar (HOAX), selain mensosialisasikan layanan kesehatan di RS pada masyarakat, penyuluhan juga menekankan pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar tidak tertular Covid-19.

Pronkes di Desa Wonorejo
Selasa 16 Maret 2021 bertempat di Balai Desa Pakijangan Kecamatan Wonorejo dan Kamis 18 Maret 2021 bertempat di Balai Desa Wonorejo dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Layanan RSUD Bangil dan Informasi terkait Covid-19, dimana sebagai pemateri adalah M.Hayat, SKM.,M.Kes selaku Kasubag Humas & Pemasaran dan dr. Darmi Sapto K. selaku Kepala Seksi Penunjang Medis, kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang Pandemi Covid-19 serta memahami bahwa layanan kesehatan akan memberikan tindakan medis sesuai dengan penyakit yang diderita pasien dan tidak akan merekayasa/mengcovidkan pasien.,

Senin, 08 Maret 2021

BIMTEK PENYELENGGARAAN YANKESTRAD INTEGRASI DI RSUD BANGIL

Selasa, 09 Maret 2021 di RSUD Bangil dilakukan Bimtek oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI terkait Penguatan Pelayanan Kesehatan Tradisional sejalan dengan arahan Presiden RI untuk menekankan aspek promotif dan preventif pada penanganan kesehatan dan dukungan Menkes dalam pengembangan yankestrad yang bersumber dari kearifan lokal. 

Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional dilatarbelakangi oleh : 
1.  Peningkatan Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular, yang dapat didukung pencegahannya dengan    pemanfaatan kesehatan tradisional. Misal : Obesitas merupakan salah satu faktor risiko PTM, untuk itu dalam mencegah obesitas dapat memanfaatkan yankestrad melalui akupunktur/ akupressur/ herbal 
2. Tren gaya hidup sehat di masyarakat menuntut jenis layanan kesehatan yang meningkatkan kebugaran/wellness dengan upaya promotif dan preventif 
3.  Amanat Presiden untuk memanfaatkan kearifan lokal yang telah terbukti keamanan dan manfaatnya 4.  Adanya peluang besar pemanfaatan kesehatan tradisional. Hal ini ditunjukkan oleh Hasil Riskesdas 2013 dan 2018. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan 30,4% rumah tangga menggunakan cara tradisional untuk kesehatannya. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan 44,3% masyarakat menggunakan yankestrad baik melalui praktisi kestrad maupun upaya sendiri 

Paparan layanan Kestrad di RSUD Bangil
Alur yankestrad Integrasi pada RS merupakan bagian dari alur Pelayanan Kesehatan Konvensional. Alur pelayanan meliputi : 
1. Pasien melakukan pendaftaran berdasarkan alur yankes Konvesional, dan mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis berdasarkan yankes Konvensional oleh DPJP. 
2. DPJP dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai yankestrad komplementer sebagai pelengkap pengobatan/ perawatan yang akan diberikan. 
3. Bila pasien memberikan persetujuan, pengobatan/perawatan selanjutnya dilakukan bersama oleh Tim dengan DPJP, dimana DPJP tetap sebagai penanggung jawab pasien. 
4. Dalam hal pasien menolak, DPJP harus melanjutkan pengobatan/perawatan dengan yankes Konvensional. 

Dalam sambutannya Direktur RSUD Bangil dr. Arma Roosalina, M. Kes berharap dengan Bimtek dari pihak Kemenkes RI ini layanan Kesehatan Tradisional di RSUD Bangil lebih bisa berkembang dan dikenal oleh lapisan masyarakat khusus di Kabupaten Pasuruan, agar terwujud masyarakat Kabupaten Pasuruan yang sehat optimal (lahir dan batin). 

PROSES BERDIRINYA KLINIK KOMPLEMENTER RSUD BANGIL 
• Sesuai Rencana Strategis RSUD Bangil tahun 2014 – 2018. 
• Klinik Komplementer resmi beroperasional pada bulan Agustus tahun 2015. 
• Mengembangkan integrasi dengan disiplin spesialis lain. 
• Dilengkapi dengan Serkom Akupuntur dr. Darmi Sapto K. 

PELAYANAN SAAT PANDEMI COVID di RSUD Bangil 
• HYPNOTERAPY SETIAP SAAT MELALUI ON LINE VIDEO CALL , TERAPI KECEMASAN         DAN KETAKUTAN. 
• PEMBERIAN PREBIOTIK , WEDANG JAHE , CURCUMA UNTUK SELURUH KARYAWAN           DAN PASIEN COVID 

TENAGA KESEHATAN : DR.dr.Hj.ASLICHAH, M.Kes, KFR, ­ dr. DARMI SAPTO, ­ H.HANAFI Amd.Kep 

RSUD Bangil MELAYANI : - AKUPUNTUR, - HERBAL, - AKUPRESSURE, - HYPNOTERAPHY.

RS penyelenggara Yankestrad Integrasi

Minggu, 07 Maret 2021

Bimtek "DOKAR"

Kegiatan Bimtek
Jum'at 04 Maret 2021 di Aula Pertemuan "Bumi" lantai 3 manajemen RSUD Bangil dilaksanakan Bimbingan Teknis Pembinaan Komunitas "DOKAR" (Duta Online Kesehatan Remaja) dengan tema "Peran serta DOKAR dalam Menurunkan Stigma Negatif Covid-19 dan Herd Comunity di Kabupaten Pasuruan"

Peserta bimtek kali ini dihadiri sebanyak 30 orang dari IPNU dan IPPNU Kabupaten Pasuruan yang berasal dari Kecamatan Beji, Kecamatan Bangil dan Kecamatan Rembang. pemateri/Narasumber pada kegiatan ini adalah DR. dr. Aslichah, M. Kes (Kabid Penunjang) yang menyampaikan terkait Covid-19 dan dr. Darmi Sapto K yang menyampaikan materi tentang Stegma Negatif di masyarakat terkait Covid-19.

adapun maksud tujuan kegiatan bimtek ini adalah membentuk suatu komunitas yang peduli terhadap permasalahan kesehatan khususnya, dimana peserta akan membentuk Group WA yang akan saling menginformasikan perkembangan kejadian di masyarakat lingkungannya terkait masalah kesehatan terutama masalah Covid-19 yang saat ini masih dalam kondisi pandemi.

DR. dr. Aslichah, M. Kes saat memberikan materi

RSUD bangil berharap dengan terbentuknya komunitas ini akan membantu tersosilisasinya masalah kesehatan (Covid-19) yang benar dan masyarakat tidak takut untuk berobat/memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan.

FIELD STUDY STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK DI RSUD BANGIL

Pembekalan materi oleh RSUD Bangil Kamis 18 Januari 2024, Stikes Satria Bhakti Nganjuk melakukan Field Study (Studi Lapangan) di RSUD Bangil...